Dalam “Pembesaran Foto” (salah satu cerpen dalam buku ini), Cortézar memakai produksi mekanis sebuah proses fotografi untuk menciptakan kejutan dalam bentuk kekerasan objektif dalam pikiran protagonis-borjuisnya. Kekerasan objektif ini hadir sebagai ekses dari keterasingan yang kontemplatif, yang menampilkan kekerasan sebagai realitas sosial. Kengerian yang dihasilkan oleh gambar-gambar dalam pikiran tokoh protagonis, yang melakukan pembongkaran simbolik atas sikap subyektif borjuisnya sendiri, sudah pasti dirasakan oleh pembaca. Dalam kritiknya itu, Cortézar menggambarkan runtuhnya kuasa representasi borjuis-yang memberi jalan bagi kesaksian historis yang obyektif-melalui lensa impersonal sebuah mesin atau kamera.
Kecenderungan Cortézar terhadap bentuk-bentuk ekspresi yang segar, dengan cara menempatkan karya-karyanya dalam dialog dengan masa depan, menegaskan andilnya dalam pergerakan sejarah.
Erica eller, Bosphorus Review
Belum ada ulasan.