Rumah Kayu Manis dan Cerita-Cerita Lain – Nurul Hanafi memiliki karakter penulisan yang cukup khas. Ia terbiasa menulis dengan pelan, tenang, dan khusuk tentang hal-hal yang seringkali terabaikan dalam dunia yang bergerak dengan gegas ini. Bagi Nurul Hanafi yang utama adalah menyingkap suasana, perasaan, dan detail, juga kesunyian. Yang lalu dan yang kini sama pentingnya. Yang sunyi dan tenang bagi Nurul Hanafi tampaknya suatu keharusan. Dengan sabar ia mengurai hal-hal kecil jadi tampak demikian sublim.
Dalam kumpulan cerpen terbarunya ini, Rumah Kayu Manis dan Cerita-Cerita Lain, hal yang khas itu dieksplorasi sedemikian rupa. Ada 20 cerita pendek yang masuk dalam kumpulan ini. Sebagian ceritanya merupakan “cerita setelapak tangan” yang fokus pada detail. Cerita bukan semata-mata apa yang terus bergerak, tetapi bahkan hal yang diam dan tetap adalah simbol yang perlu dipecahkan.
Membaca buku ini, kita diajak ke dunia yang sunyi, percakapan dalam diam, yang menyisakan renungan bagi pembacanya. Segalanya penting dan menarik, bahkan untuk sekedar nama bunga. Bagi Nurul Hanafi, cerita tak sekedar apa yang tampak. Ia sekaligus adalah hal yang merasuk ke relung terdalam setiap diri, sekecil apa pun itu.
Belum ada ulasan.