Pesta di Sarang Kelinci menceritakan kehidupan sehari-hari seorang bandar narkoba beserta orang-orang di sekitarnya. Seperti yang banyak diketahui, kartel narkoba (dan kekerasan yang ditimbulkannya) adalah masalah akut beberapa negara Amerika Latin—dan kekerasan itu menjadi latar bagi karya-karya seni yang terbit beberapa tahun belakangan. Yang membuat novel ini berbeda—dan barangkali karenanya cukup memberi efek kejut ketika ia terbit pertama kali pada 2010—adalah kisah dituturkan melalui sudut pandang anak si bandar narkoba.
Tochtli, anak si bandar, bukanlah anak biasa. Ia hampir tidak pernah bergaul dengan bocah seusianya. Ia juga memiliki kebiasaan unik: selalu membaca kamus sebelum tidur. Bahkan bisa dibilang Tochtli memiliki obsesi ganjil terhadap kata-kata yang ia sukai, sehingga mengulanginya berkali-kali. Penggambaran polos Tochtli akan lingkungan dan tokoh-tokoh kejam di sekitarnya menimbulkan kesan yang lucu sekaligus mencekam.
***
Juan Pablo Villalobos lahir di Guadalajara, Meksiko, tahun 1973. Novel pertamanya, Fiesta en la madriguera, masuk ke dalam daftar pendek Guardian First Book Award 2011. Selain menulis prosa dan menerjemahkan karya sastra Brasil ke dalam bahasa Spanyol, ia juga menulis untuk beberapa media, di antaranya Granta, Letras Libres, Gatopardo dan English Pen’s Blog. Ia pernah menjadi juri ajang kesusastraan Premio Nacional de Novela Joven José Revueltas, International Dublin Literary Award, dan Premio Iberoamericano de Novela Elena Poniatowska. Novelnya yang berjudul No voy a pedirle a nadie que me crea menjadi pemenang Premio Herralde de Novela pada tahun 2016. Kini ia tinggal di Barcelona bersama istri dan dua anaknya.
Belum ada ulasan.